just try to find my way. way to speak, way to listen, way to laugh, way to cry, way to dream and way to know bout myself...
Tuesday, April 24, 2007
Puisi untuk Istri dari Lelaki yang Kupacari
Jangan tanya adakah aku mencintainya
Lelaki hyena ada di mana-mana
Jangan kira aku percaya padanya
Meskipun katanya aku Cleopatra
Padahal aku cuma stasiun kereta
Entah apa yang sedang kulakukan
Ketika kulayarkan dendamku dulu
Ia mampir menawarkan pelukan
Lantas kubayar dengan bulan setengah bulat
Melautlah segala kebencian
Yang ditanam lelaki sebelumnya
Barangkali aku memang mencintainya
Seperti cinta kanak pada peri ungu
Barangkali juga aku cuma hyena betina
Lelakimu terus menghujaniku dengan bunga dan mimpi
Sementara kudengar isak burung bangau di padang pasir
"Laut begitu jauh, begitu jauh debur ombak"
bayangmu gemetaran di tengah terik padang
tak ada tangis ada oase di bening matamu
aku merasa bersalah
Pada bulan ke tujuh belas dendamku lunas
Cintaku ludas terus menerus dimakan bayang putihmu
Kudatangi dirimu
Kau sambut aku dengan pisau dapur di tangan
"Lihat, aku tidak memakai rok mini
aku tidak merokok
aku tidak suka film porno
aku benci diskotik
aku tidak pernah mencopet dompet suamimu
aku selalu menyuruhnya pulang ke rumahmu"
"Aku tak punya apa-apa selain suamiku"
Suaramu kah itu yang gemetar tertelan putus asa?
Ada laut memisahkan kita
Di mana perahu nabi Nuh?
Ingin aku berlayar ke pulaumu
Memeluk kakimu seperti pernah sekali
Kucium kaki bunda
Kau diam membisu di situ
Dalam api yang kukenal betul baranya
Sesungguhnya
Aku adalah dirimu
Entah di mana pernah kubaca
Perempuan di mana-mana
Kembar dalam perasaan
Kemarikan pisaumu
Biar aku mati di ujungnya
Jika ini satu-satunya cara
Menghentikan pendulum bingung diaun-ayun waktu
(thank to lilis M.)
Label:
poem and song
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
wanna give a comment?